Be Supposed To: Harusnya... Tapi Kok Gini?! (The Unexpected Twist of "Seharusnya")
Oleh Dwisuna
Posting Komentar
Hai, para penjelajah Bahasa! Pernah merasa terjebak dalam pusaran "harus" dan "seharusnya"? Frasa "be supposed to" dalam Bahasa Inggris, atau "seharusnya" dalam Bahasa Indonesia, adalah kunci untuk memahami seluk-beluk ekspektasi dan realita yang seringkali tak sesuai harapan!
Bayangkan "be supposed to" sebagai sebuah peta petualangan. Peta ini menunjukkan jalur yang "seharusnya" kita ikuti, jalur yang direncanakan, yang diharapkan. Namun, seperti petualangan sesungguhnya, kita seringkali menemukan jalan pintas, rintangan tak terduga, bahkan jalan buntu! Inilah yang membuat "be supposed to" begitu menarik!
Contoh dalam Bahasa Inggris dan Indonesia:
- Inggris: "I was supposed to finish my essay last night, but I got distracted by a cat video." (Aku seharusnya menyelesaikan esai semalam, tapi aku teralihkan oleh video kucing.)
- Indonesia: "Aku seharusnya sudah selesai mengerjakan esai semalam, tapi aku malah asyik nonton video kucing."
- Inggris: "The meeting was supposed to start at 2 pm, but the boss is late." (Rapat seharusnya dimulai pukul 2 siang, tapi bosnya terlambat.)
- Indonesia: "Rapat seharusnya dimulai pukul 2 siang, tapi bosnya telat."
- Inggris: "You're not supposed to park here; it's a no-parking zone." (Kamu seharusnya tidak parkir di sini; ini zona larangan parkir.)
- Indonesia: "Kamu seharusnya tidak parkir di sini; ini zona larangan parkir."
Perhatikan bagaimana "be supposed to" atau "seharusnya" menunjukkan adanya ekspektasi yang mungkin atau mungkin tidak terpenuhi. Ini yang membuat frasa ini begitu dinamis dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Tips Mengarungi Lautan "Harusnya":
- Konteks adalah Raja: Pahami konteks kalimat untuk menentukan nuansa "harus" atau "seharusnya". Apakah itu kewajiban, harapan, atau rencana?
- Jangan Terlalu Kaku: "Be supposed to" atau "seharusnya" tidak selalu menunjukkan kepastian. Ia bisa menggambarkan kemungkinan yang tidak terwujud.
- Bermain dengan Sinonim: Eksplorasi kata-kata lain seperti "should," "ought to" (Inggris), atau "mestinya," "sebaiknya" (Indonesia) untuk menambah variasi bahasa.
Jadi, siap untuk menjelajahi dunia "be supposed to" atau "seharusnya"? Semoga artikel ini membantumu memahami dan menggunakan frasa ini dengan lebih baik, baik dalam Bahasa Inggris maupun Indonesia! Selamat berpetualang!
Posting Komentar untuk "Be Supposed To: Harusnya... Tapi Kok Gini?! (The Unexpected Twist of "Seharusnya")"